Amien Rais
Amin Rais saat dampingi Habib Riziek
5 Catatan Mengapa Amien Rais Dijadikan Target Operasi oleh Rezim Jokowi
Selasa 06 Juni 2017, 05:08 WIB
Amin Rais saat dampingi Habib Riziek
JAKARTA. RIAUMADANI. com - Setidaknya ada beberapa catatan yang sempat terekam kenapa Pak Amien Rais di jadikan target operasi (To) oleh rezim Joko Widodo dengan menggunakan tangan KPK?
1. Pak Amien Rais (AR) di minta ketemu rahasia oleh Joko Widodo dengan gunakan Luhut Binsar Panjaitan sebagai utusan di tolak. Karena Pak AR minta ketemu terbuka, tapi tidak dilayani oleh Jokowi.
2. Pak AR memimpin delegasi 212 ke Komnas HAM selain meminta Komnas mengusut soal kriminalisasi Ulama, mantan Ketua MPR itu minta tes DNA terhadap Joko Widodo. Permintaan tes DNA ini pernah juga di suarakan oleh penulis buku Jokowi Undercover, Bambang Tri dan Komisoner Komnas HAM, Natalius Pigai.
3. Pak AR sangat aktif dalam gerakan Bela Islam, bahkan turut berorasi bersama Habib Rizieq di atas mobil komando bersama para Habaib dan Ulama lainnya.
4. Pak AR, menjadi nara sumber utama saat di adakan diskusi bahas soal Reklamsi Teluk Jakarta dan menantang Menko Maratim dan Sumber Daya, Luhut Binsar Panjaitan untuk adu data soal Reklamasi. Bahkan mendesak ke pihak penegak Hukum untuk usut Dana Reklamsi yang di terima pejabat, konon Rp 10 Triliun. Acaranya di Gedung DPR RI
5. Pak AR juga menjadi pembahas utama buku yang di tulis oleh Marwan Batubara, mantan Senator DKI dan Direktur IRESS, dengan judul "Dugaan Korupsi Ahok" bersama sejumlah tokoh di gedung DPR RI.
Dugaan penulis, kegiatan Pak AR itu pasti sangat menohok penguasa terutama, Joko Widodo, yang di kenal sangat getol bela Ahok dengan sejumlah kasusnya sehingga KPK, Kepolisian dan Kejaksaan pun tidak berani sentuh mantan Wagub - nya di DKI itu, kecuali dalam kasus penistaan Surat Al Maidah 51.
Juga, pembelaan Jokowi terhadap Proyek Reklamasi sehingga Dr Rizal Ramli sebagai Menko Maratim saat itu pun terpental dari Kabinet gara-gara menghentikan proyek Reklamsi.
Sekarang kenapa Pak AR di kerjai oleh Istana di bawah komando Presiden Joko Widodo dengan KPK sebagai eksekutor nya adalah sebuah skenario untuk berupaya melumpuhkan gerak laju Pak Amien bela kepentingan bangsa dan negara. Jokowi dan orang-orangnya lupa, ini sebuah kesalahan besar dengan mengutak atik Pak Amien dengan kasus yang tidak jelas itu.
Sekarang badai politik itu akan menghempas Istana, karena umat sangat marah dengan ketelodoran itu. Jokowi dan Tim nya lupa, massa jutaan itu datang ke Jakarta dengan tulus dan suka rela untuk sebuah kebenaran yang di yakini nya. Sebaiknya Jokowi minta maaf kepada Pak AR dari pada kursimu melayang karena ini.
Ingat, Jumat, 9 Juni 2017, besok semua Tokoh Aksi Bela Islam akan kumpul di Istiqlal untuk ambil sikap. Jokowi jangan anggap enteng dan sepele dengan kehadiran mereka. Jangan sampai, tinggal menghitung hari di Istana.
1. Pak Amien Rais (AR) di minta ketemu rahasia oleh Joko Widodo dengan gunakan Luhut Binsar Panjaitan sebagai utusan di tolak. Karena Pak AR minta ketemu terbuka, tapi tidak dilayani oleh Jokowi.
2. Pak AR memimpin delegasi 212 ke Komnas HAM selain meminta Komnas mengusut soal kriminalisasi Ulama, mantan Ketua MPR itu minta tes DNA terhadap Joko Widodo. Permintaan tes DNA ini pernah juga di suarakan oleh penulis buku Jokowi Undercover, Bambang Tri dan Komisoner Komnas HAM, Natalius Pigai.
3. Pak AR sangat aktif dalam gerakan Bela Islam, bahkan turut berorasi bersama Habib Rizieq di atas mobil komando bersama para Habaib dan Ulama lainnya.
4. Pak AR, menjadi nara sumber utama saat di adakan diskusi bahas soal Reklamsi Teluk Jakarta dan menantang Menko Maratim dan Sumber Daya, Luhut Binsar Panjaitan untuk adu data soal Reklamasi. Bahkan mendesak ke pihak penegak Hukum untuk usut Dana Reklamsi yang di terima pejabat, konon Rp 10 Triliun. Acaranya di Gedung DPR RI
5. Pak AR juga menjadi pembahas utama buku yang di tulis oleh Marwan Batubara, mantan Senator DKI dan Direktur IRESS, dengan judul "Dugaan Korupsi Ahok" bersama sejumlah tokoh di gedung DPR RI.
Dugaan penulis, kegiatan Pak AR itu pasti sangat menohok penguasa terutama, Joko Widodo, yang di kenal sangat getol bela Ahok dengan sejumlah kasusnya sehingga KPK, Kepolisian dan Kejaksaan pun tidak berani sentuh mantan Wagub - nya di DKI itu, kecuali dalam kasus penistaan Surat Al Maidah 51.
Juga, pembelaan Jokowi terhadap Proyek Reklamasi sehingga Dr Rizal Ramli sebagai Menko Maratim saat itu pun terpental dari Kabinet gara-gara menghentikan proyek Reklamsi.
Sekarang kenapa Pak AR di kerjai oleh Istana di bawah komando Presiden Joko Widodo dengan KPK sebagai eksekutor nya adalah sebuah skenario untuk berupaya melumpuhkan gerak laju Pak Amien bela kepentingan bangsa dan negara. Jokowi dan orang-orangnya lupa, ini sebuah kesalahan besar dengan mengutak atik Pak Amien dengan kasus yang tidak jelas itu.
Sekarang badai politik itu akan menghempas Istana, karena umat sangat marah dengan ketelodoran itu. Jokowi dan Tim nya lupa, massa jutaan itu datang ke Jakarta dengan tulus dan suka rela untuk sebuah kebenaran yang di yakini nya. Sebaiknya Jokowi minta maaf kepada Pak AR dari pada kursimu melayang karena ini.
Ingat, Jumat, 9 Juni 2017, besok semua Tokoh Aksi Bela Islam akan kumpul di Istiqlal untuk ambil sikap. Jokowi jangan anggap enteng dan sepele dengan kehadiran mereka. Jangan sampai, tinggal menghitung hari di Istana.
| Editor | : | Postmetro |
| Kategori | : | Nasional |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada Riaumadani.com, silakan kontak ke email: redaksi Riaumadani.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 19 November 2025, 10:43 WIB
Bupati Afni Terima Penghargaan UHC Atas Pencapaian Dalam Memperluas Jaminan Kesehatan semesta
Rabu 29 Oktober 2025
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Nasional

Selasa 16 Desember 2025, 17:01 WIB
Mafirion, "Apresiasi PN Tembilahan Kabulkan Tahanan Kota Datuk Bahar Kamil"
Selasa 16 Desember 2025
Mafirion, "Apresiasi PN Tembilahan Kabulkan Tahanan Kota Datuk Bahar Kamil"
Rabu 26 November 2025
Satgas Kuasai Kembali Pos TNTN, Kodam XIX/TT Tegaskan Upaya Humanis Hindari Bentrokan dengan Warga
Senin 17 November 2025
*Usulan Hj. Siti Aisyah, Anggota DPR RI, Komisi XIII, Ka. LAPAS Kelas II B Rengat Gercep Beri Bantuan Warga Terdampak ISPA*
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau