Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu
Polri Ungkap Identitas Pelaku, Berikut Ini
Jumat 26 Mei 2017, 23:46 WIB
JAKARTA, RIAUMADANI. com - Polri berhasil menguak identitas dua pelaku bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu. Yakni, Ichwan Nurul Salam dan Ahmad Sukir, keduanya merupakan murid dari gembong kelompok teror Jamaah Ansharut Daulah Aman Abdurrahman.
Bahkan, diketahui menjenguk Aman di Nusakambangan, dua minggu sebelum melakukan aksi teror. keduanya menjenguk Aman di Nusakambangan untuk mendapatkan semacam restu sebelum beraksi.
Aman diketahui menjadi pemimpin ideologis dari JAD, dia juga yang memberikan instruksi di balik aksi teror Thamrin.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Mabes Polri Kombespol Martinus Sitompul mengakui bahwa dari barang bukti yang ditemukan, seperti serpihan panci aluminium, kabel swicth, paku dan sisa bahan peledak, maka sangat mirip dengan bom yang selama ini dibuat kelompok JAD.
"Modusnya juga sama dengan kelompok yang dipimpin Aman Abdurrahman," paparnya.
Identitas dua orang pelaku pengeboman tersebut, memang berinisial INS dan AS. Saat ini untuk rumah dari INS telah dilakukan penggeledahan.
Selain untuk menemukan barang bukti lain, juga untuk memastikan identitas keduanya melalui pihak keluarga.
"Keluarganya juga diminta mengenali," paparnya.
Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombespol Yusri Yunus menuturkan, identitas kedua pelaku sudah hampir pasti benar.
Pasalnya, keluarga keduanya sudah membenarkan identitasnya. Masalahnya, masih perlu dilakukan tes DNA untuk memastikannya kembali.
"Hukum kita mewajibkan tes DNA ya," tuturnya.
Saat ini masih dilakukan pengembangan dengan mencari barang bukti dari rumah kontrakan AS yang berada di Garut.
Kalau sesuai pernyataan ibunya, AS tinggal di Garut berprofesi sebagai penjahit pakaian.
"Kami cek ke rumah kontrakannya," ujarnya.
Sementara Kadivhumas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengungkapkan bahwa jenis bom yang diledakkan di Terminal Kampung Melayu itu kemungkinan merupakan bom panci.
Selain ada serpihan panci, juga ditemukan kwitansi pembelian panci di sebuah toko swalayan di Padalarang, Kabupaten Bandung. "Namun, identifikasi masih belum usai," paparnya.
Kwitansi pembelian bom panci itu tertanggal 22 Mei 2017, dengan kejadian aksi teror pada 24 Mei, apakah berarti perangkaian bom panci ini hanya dilakukan dalam dua hari? Setyo mengakui bahwa dalam kwitansi itu memang tertera tanggal 22 Mei.
"Namun, sedang didalam apakah hanya dirangkai dalam dua hari," paparnya.
Yang pasti, bom panci tersebut kemungkinan besar dimasukkan ke dalam tas ransel. Lalu, diledakkan dengan semacam pemicu atau switcher oleh kedua pelaku. "Sobekan tas ransel dan kabel switcher ini ditemukan saat olah tempat kejadian perkara," terangnya.
Menurutnya, terorisme merupakan ancaman global yang nyata. Maka, harus benar-benar dilawan dan agar tidak menimbulkan korban.
Saat terjadi aksi teror di luar negeri, bisa jadi kelompok teror yang awalnya tiarap malah terpicu. "Kami teliti bagaimana hubungannya," terangnya.
Untuk jumlah korban saat ini dipastikan tiga orang meninggal dunia, ketiganya merupakan anggota polisi. Yakni, Bripda Taufan, Bripda Imam Gilang dan Bripda Ridho
Lalu, ada 10 korban luka yakni, Bripda Feri, Bripda Yogi, Bripda M. Puji, Bripda Sukron dan Bripda Pandu Dwi.
Terdapat juga korban luka di masyarakat, yakni Agung yang berprofesi sopir kopaja, Agus yang tercatat sebagai karyawan bank, Fitri serta Jihan yang merupakan mahasiswa.
"Untuk tiga korban meninggal dunia diberikan kenaikan pangkat luar biasa anumerta dengan pangkat setingkat lebih tinggi," jelasnya. **
Bahkan, diketahui menjenguk Aman di Nusakambangan, dua minggu sebelum melakukan aksi teror. keduanya menjenguk Aman di Nusakambangan untuk mendapatkan semacam restu sebelum beraksi.
Aman diketahui menjadi pemimpin ideologis dari JAD, dia juga yang memberikan instruksi di balik aksi teror Thamrin.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Mabes Polri Kombespol Martinus Sitompul mengakui bahwa dari barang bukti yang ditemukan, seperti serpihan panci aluminium, kabel swicth, paku dan sisa bahan peledak, maka sangat mirip dengan bom yang selama ini dibuat kelompok JAD.
"Modusnya juga sama dengan kelompok yang dipimpin Aman Abdurrahman," paparnya.
Identitas dua orang pelaku pengeboman tersebut, memang berinisial INS dan AS. Saat ini untuk rumah dari INS telah dilakukan penggeledahan.
Selain untuk menemukan barang bukti lain, juga untuk memastikan identitas keduanya melalui pihak keluarga.
"Keluarganya juga diminta mengenali," paparnya.
Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombespol Yusri Yunus menuturkan, identitas kedua pelaku sudah hampir pasti benar.
Pasalnya, keluarga keduanya sudah membenarkan identitasnya. Masalahnya, masih perlu dilakukan tes DNA untuk memastikannya kembali.
"Hukum kita mewajibkan tes DNA ya," tuturnya.
Saat ini masih dilakukan pengembangan dengan mencari barang bukti dari rumah kontrakan AS yang berada di Garut.
Kalau sesuai pernyataan ibunya, AS tinggal di Garut berprofesi sebagai penjahit pakaian.
"Kami cek ke rumah kontrakannya," ujarnya.
Sementara Kadivhumas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengungkapkan bahwa jenis bom yang diledakkan di Terminal Kampung Melayu itu kemungkinan merupakan bom panci.
Selain ada serpihan panci, juga ditemukan kwitansi pembelian panci di sebuah toko swalayan di Padalarang, Kabupaten Bandung. "Namun, identifikasi masih belum usai," paparnya.
Kwitansi pembelian bom panci itu tertanggal 22 Mei 2017, dengan kejadian aksi teror pada 24 Mei, apakah berarti perangkaian bom panci ini hanya dilakukan dalam dua hari? Setyo mengakui bahwa dalam kwitansi itu memang tertera tanggal 22 Mei.
"Namun, sedang didalam apakah hanya dirangkai dalam dua hari," paparnya.
Yang pasti, bom panci tersebut kemungkinan besar dimasukkan ke dalam tas ransel. Lalu, diledakkan dengan semacam pemicu atau switcher oleh kedua pelaku. "Sobekan tas ransel dan kabel switcher ini ditemukan saat olah tempat kejadian perkara," terangnya.
Menurutnya, terorisme merupakan ancaman global yang nyata. Maka, harus benar-benar dilawan dan agar tidak menimbulkan korban.
Saat terjadi aksi teror di luar negeri, bisa jadi kelompok teror yang awalnya tiarap malah terpicu. "Kami teliti bagaimana hubungannya," terangnya.
Untuk jumlah korban saat ini dipastikan tiga orang meninggal dunia, ketiganya merupakan anggota polisi. Yakni, Bripda Taufan, Bripda Imam Gilang dan Bripda Ridho
Lalu, ada 10 korban luka yakni, Bripda Feri, Bripda Yogi, Bripda M. Puji, Bripda Sukron dan Bripda Pandu Dwi.
Terdapat juga korban luka di masyarakat, yakni Agung yang berprofesi sopir kopaja, Agus yang tercatat sebagai karyawan bank, Fitri serta Jihan yang merupakan mahasiswa.
"Untuk tiga korban meninggal dunia diberikan kenaikan pangkat luar biasa anumerta dengan pangkat setingkat lebih tinggi," jelasnya. **
Untuk saran dan pemberian informasi kepada Riaumadani.com, silakan kontak ke email: redaksi Riaumadani.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 19 November 2025, 10:43 WIB
Bupati Afni Terima Penghargaan UHC Atas Pencapaian Dalam Memperluas Jaminan Kesehatan semesta
Rabu 29 Oktober 2025
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Nasional

Selasa 16 Desember 2025, 17:01 WIB
Mafirion, "Apresiasi PN Tembilahan Kabulkan Tahanan Kota Datuk Bahar Kamil"
Selasa 16 Desember 2025
Mafirion, "Apresiasi PN Tembilahan Kabulkan Tahanan Kota Datuk Bahar Kamil"
Rabu 26 November 2025
Satgas Kuasai Kembali Pos TNTN, Kodam XIX/TT Tegaskan Upaya Humanis Hindari Bentrokan dengan Warga
Senin 17 November 2025
*Usulan Hj. Siti Aisyah, Anggota DPR RI, Komisi XIII, Ka. LAPAS Kelas II B Rengat Gercep Beri Bantuan Warga Terdampak ISPA*
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau