Mantan Ketua KPK Antasari Ashar Berkoar
Ket Foto : Antasari Azhar dan SBY
Tak Hanya Serang SBY, Antasari Mulai Garap Ibas, di balik proyek IT KPU
Selasa 14 Februari 2017, 23:35 WIB
Ket Foto : Antasari Azhar dan SBY
JAKARTA RIAUMADANI.com - Mantan Ketua KPK Antasari Azhar menyebut ada peran putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Edhi Baskoro Yudhoyono, di balik proyek IT KPU yang tengah diselidikinya pada 2009 lalu.
Dalam wawancara Antasari dengan wartawan Metro TV Zilvia Iskandar, Selasa (14/2) mengatakan, pihaknya mendapat informasi bahwa Ibas -panggilan Edhi Baskoro- sebagai pihak pengada alat IT KPU.
"Sudah dilakukan pemanggilan-pemanggilan karena peralatan itu tidak berfungsi," katanya. Peran Ibas itu yang menjadi salah satu dugaan SBY merekayasa kasus yang menyebabkan dirinya harus menjadi terpidana.
Indikasi lainnya adalah penahanan besan SBY, Aulia Pohan. Antasari menyebut pada suatu malam di bulan Maret 2009, CEO MNC Group Harry Tanoe mendatangi rumahnya. Kedatangan Harry diperintahkan seseorang di Cikeas, yang meminta Antasari agar tidak menahan Aulia Pohan yang ketika itu terseret kasus korupsi.
"Harry diutus oleh Cikeas, beliau minta agar saya tidak menahan Aulia Pohan," ucap Antasari.
Mendengar permintaan itu, Antasari menolaknya dengan alasan hal itu melanggar standar prosedur operasi KPK. Namun, Harry memperingatkannya. "Harry bilang kalau saya (Harry) enggak bisa penuhi target, bagaimana saya laporan? Saya bisa ditendang dari Cikeas. Nanti keselamatan Bapak bagaimana? Bapak (Antasari) hati-hati," ungkap Antasari menirukan perkataan Harry Tanoe.
Pada saat bertemu dengan Presiden SBY, Antasari pun mengatakan akan menahan Aulia Pohan. "Saat itu Presiden minta supaya diberitahu sebelum penahanan dilakukan," katanya.
Dua hari sebelum Aulia ditahan, Antasari pun bertemu dengan Hatta Rajasa, yang kala itu menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara, dan Sudi Silalahi yang menjabat sebagai Menteri Sekretaris Kabinet. "Waktu itu pak Sudi memperingatkan, hati-hati, itu besan Presiden," kata Antasari.(MI)
Dalam wawancara Antasari dengan wartawan Metro TV Zilvia Iskandar, Selasa (14/2) mengatakan, pihaknya mendapat informasi bahwa Ibas -panggilan Edhi Baskoro- sebagai pihak pengada alat IT KPU.
"Sudah dilakukan pemanggilan-pemanggilan karena peralatan itu tidak berfungsi," katanya. Peran Ibas itu yang menjadi salah satu dugaan SBY merekayasa kasus yang menyebabkan dirinya harus menjadi terpidana.
Indikasi lainnya adalah penahanan besan SBY, Aulia Pohan. Antasari menyebut pada suatu malam di bulan Maret 2009, CEO MNC Group Harry Tanoe mendatangi rumahnya. Kedatangan Harry diperintahkan seseorang di Cikeas, yang meminta Antasari agar tidak menahan Aulia Pohan yang ketika itu terseret kasus korupsi.
"Harry diutus oleh Cikeas, beliau minta agar saya tidak menahan Aulia Pohan," ucap Antasari.
Mendengar permintaan itu, Antasari menolaknya dengan alasan hal itu melanggar standar prosedur operasi KPK. Namun, Harry memperingatkannya. "Harry bilang kalau saya (Harry) enggak bisa penuhi target, bagaimana saya laporan? Saya bisa ditendang dari Cikeas. Nanti keselamatan Bapak bagaimana? Bapak (Antasari) hati-hati," ungkap Antasari menirukan perkataan Harry Tanoe.
Pada saat bertemu dengan Presiden SBY, Antasari pun mengatakan akan menahan Aulia Pohan. "Saat itu Presiden minta supaya diberitahu sebelum penahanan dilakukan," katanya.
Dua hari sebelum Aulia ditahan, Antasari pun bertemu dengan Hatta Rajasa, yang kala itu menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara, dan Sudi Silalahi yang menjabat sebagai Menteri Sekretaris Kabinet. "Waktu itu pak Sudi memperingatkan, hati-hati, itu besan Presiden," kata Antasari.(MI)
| Editor | : | TIS_RM |
| Kategori | : | Nasional |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada Riaumadani.com, silakan kontak ke email: redaksi Riaumadani.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 19 November 2025, 10:43 WIB
Bupati Afni Terima Penghargaan UHC Atas Pencapaian Dalam Memperluas Jaminan Kesehatan semesta
Rabu 29 Oktober 2025
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Nasional

Selasa 16 Desember 2025, 17:01 WIB
Mafirion, "Apresiasi PN Tembilahan Kabulkan Tahanan Kota Datuk Bahar Kamil"
Selasa 16 Desember 2025
Mafirion, "Apresiasi PN Tembilahan Kabulkan Tahanan Kota Datuk Bahar Kamil"
Rabu 26 November 2025
Satgas Kuasai Kembali Pos TNTN, Kodam XIX/TT Tegaskan Upaya Humanis Hindari Bentrokan dengan Warga
Senin 17 November 2025
*Usulan Hj. Siti Aisyah, Anggota DPR RI, Komisi XIII, Ka. LAPAS Kelas II B Rengat Gercep Beri Bantuan Warga Terdampak ISPA*
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau