Senin, 15 Desember 2025

Breaking News

  • Hatta Munir, "Harap PUPR Riau Segera Lakukan Pembangunan Jalan Elak Sekala Prioritas, Kondisi Jalan Memprihatinkan"   ●   
  • Bupati Bengkalis Ajak Generasi Muda Cerdas Spiritual, Emosional dan Intelektual   ●   
  • Pawai Ta'aruf MTQ ke-50 Tingkat Kab. Bengkalis, Berlangsung Meriah, 11 Kecamatan Saling Unjuk Kreasi dan Miniatur Islami   ●   
  • Desa Meskom Ikut Pawai Ta'aruf Sukseskan MTQ ke-50 Tingkat Kabupaten Bengkalis di Kecamatan Bandar Laksamana    ●   
  • Amat (40) Warga Mengkapan Kecewa, Kasat Dishub Roro Tanjung Buton Larang Melewati Pagar Area Pelabuhan Roro Untuk Bawa Bahan Bangunannya ke Tanah Sendiri   ●   
HUKUM.
Ditreskrimum Polda Riau Gelar Konferensi Pers Terkait Pembunuhan Tahanan di Sel Polsek Bukitraya
Rabu 01 Mei 2024, 19:12 WIB
HUKUM.
Ditreskrimum Polda Riau Gelar Konferensi Pers Terkait Pembunuhan Tahanan di Sel Polsek Bukitraya

Direktorat Kriminal Umum Polda Riau Gelar Konferensi Pers Terkait
Pembunuhan di Sel Polsek Bukitraya


RIAUMADANI. COM, PEKANBARU – Kasus pembunuhan Dimas Firnanda (DF) yang menggemparkan di sel tahanan Polsek Bukitraya akhirnya terungkap.

Direktorat Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau menggelar konferensi pers. Selasa (30/04/2024) sore,

Kejadian tragis ini melibatkan lima pelaku pembunuh.

Dalam konferensi pers Kombes Asep Dermawan bersama Kabid Humas Polda Riau Kombes Hery Murwono dan Kasubdit 3 Jatanras Polda Riau Kompol Indra .L. Sihombing mengatakan Kejadian tragis ini melibatkan lima pelaku pembunuhan tersebut adalah AW(38) FRA(22), FFS(27), IE(41) dan TH(28), dan setiap pelaku memiliki peran dan alasan masing-masing dalam kasus pembunuhan ini.

Berdasarkan laporan polisi dan beberapa saksi kejadian ini, terungkap di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau pada Senin, 20 November 2023. Barang bukti berupa rekaman CCTV di dalam sel tahanan Polsek Bukitraya juga telah diamankan sebelum Dimas Firnanda meninggal.

Hasil visum et repertum menunjukkan bahwa korban mengalami luka-luka akibat kekerasan tumpul. Meskipun tidak dilakukan autopsi, pemeriksaan bedah mayat yang dilakukan kemudian menemukan tanda-tanda pembusukan dan luka-luka yang lebih serius pada korban.

Pelaku-pelaku pembunuhan ini dapat dijerat dengan pasal 338 KUHP yang mengancam dengan pidana penjara lima belas tahun. Selain itu, pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP juga mengancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun bagi mereka yang menggunakan kekerasan terhadap orang lain.
Sumber: Humas Polda Riau

 




Editor : Tis
Kategori : Hukum
Untuk saran dan pemberian informasi kepada Riaumadani.com, silakan kontak ke email: redaksi Riaumadani.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top