Selasa, 16 Desember 2025

Breaking News

  • Hatta Munir, "Harap PUPR Riau Segera Lakukan Pembangunan Jalan Elak Sekala Prioritas, Kondisi Jalan Memprihatinkan"   ●   
  • Bupati Bengkalis Ajak Generasi Muda Cerdas Spiritual, Emosional dan Intelektual   ●   
  • Pawai Ta'aruf MTQ ke-50 Tingkat Kab. Bengkalis, Berlangsung Meriah, 11 Kecamatan Saling Unjuk Kreasi dan Miniatur Islami   ●   
  • Desa Meskom Ikut Pawai Ta'aruf Sukseskan MTQ ke-50 Tingkat Kabupaten Bengkalis di Kecamatan Bandar Laksamana    ●   
  • Amat (40) Warga Mengkapan Kecewa, Kasat Dishub Roro Tanjung Buton Larang Melewati Pagar Area Pelabuhan Roro Untuk Bawa Bahan Bangunannya ke Tanah Sendiri   ●   
BK WASPAMOPS Riau Sesalkan Bentrokan di Pulau Rempang
Akhiruddin Anwar: Aparat Seharusnya Lebih Humanis dan Persuasif
Kamis 21 September 2023, 00:23 WIB
Ket. Poto. Sutrisno, Bid Pengawasan dan Pengendalian (Poto kiri) bersama Akhirudin Anwar, Sekretairs BK Waspamops Riau LMR RI (sebelah kanan)

RIAUMADANI. COM, PEKANBARU - Sejumlah keturunan suku Melayu dari berbagai daerah turut prihatin dengan Warga Rempang. Bahkan mereka datang ke Batam menunjukkan solidaritas kepada warga Pulau Rempang dan Pulau Galang yang dipaksa meninggalkan kampungnya.

Mereka turut menyampaikan protes melalui aksi demonstrasi di depan kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, pada Senin (11/9/2023) lalu, sehingga terjadi bentrokan antara para demonstrasi dengan pihak Keamanan.

Terkait hal tersebut BK Waspamops Riau LMR RI turut prihatin dan menyesalkan apa yang terjadi beberapa hari yang lalu Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau antara warga dengan aparat gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Direktorat Pengamanan Badan Pengusahaan (BP) Batam. Seharusnya APH menekankan, perlunya pendekatan secara humanis dan persuasif dengan warga.

Hal itu disampaikan Sekretairs BK Waspamops Riau LMR RI, Akhirudin Anwar kepada media Riaumadani. Com Rabu (20/09/2023) malam

Diketahui, bentrokan dipicu oleh penolakan masyarakat adat Pulau Rempang dan Pulau Galang atas Pembangunan kawasan industri di lahan pulau seluas 17 ribu hektare. Proyek yang dilabeli dengan proyek strategis Nasional untuk membangun kawasan industri, perdagangan, dan wisata itu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) pada 2023 yang disebut Rempang Eco City

Bentrokan terjadi saat tim gabungan berusaha menerobos masyarakat yang berjaga di Jembatan IV Barelang Pulau Rempang karena menolak dilakukannya pengukuran dan pemasangan patok di wilayah tersebut dan bentrokan juga terjadi di kantor BP Batam, sehingga pihak Kepolisian menahan beberapa orang warga dengan dalih sebagai propokator

Akhirudin Anwar menambahkan, "penolakan dari warga Pulau Rempang dan pulau Galang tersebut seharusnya disikapi dengan cara-cara kemanusiaan dan bersifat persuasif. Apalagi jika pembangunan ini demi peningkatan perekonomian rakyat, maka jangan sampai merugikan rakyat,"tegasnya.

Hal yang sama juga diucapkan Bidang Pengawasan dan Pengendalian BK Waspamops Riau LMR RI Sutrisno, "Ia berharap persoalan ini dapat menemukan jalan terbaik untuk semua. Mari kita cari jalan keluar terbaik, yang tidak merugikan masyarakat, "katanya. (Ir/Tris)

 

 

 




Editor : Tis
Kategori : Pekanbaru
Untuk saran dan pemberian informasi kepada Riaumadani.com, silakan kontak ke email: redaksi Riaumadani.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top